Medan - Masyarakat jangan bermimpi terwujudnya independensi media dalam Pilkada serentak yang digelar 9 Desember 2015 mendatang. Karena kepentingan pemilik perusahaan media lebih berperan mengembangkan usaha penerbitan.
Demikian ditegaskan Ketua JRKI Sumut Tohap P. Simamora dalam "Dialog Publik Independensi Media dalam Pemberitaan Pilkada" yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota
Medan dan KPUD Medan di Hotel Grand Darussalam Syariah, Jumat (6/11).
Bahkan, katanya, ada lahir media musiman yang muncul menjelang Pilkada dan biasanya disponsori calon walikota/bupati untuk mencari simpati masyarakatnya.
"Media musiman ini biasanya hanya menyuguhkan berita negatif tentang calon bupati atau walikota yang menjadi saingannya,"katanya.
Sementara bagi pemilik media yang ikut bertarung di Pilkada itu disanjung-sanjung dengan berbagai program yang cemerlang.
Berdasarkan catatan, trend pemilih dalam Pilkada sejak 10 tahun ini semakin berkurang akibat masyarakat apatis dengan yang namanya Pilkada. Sebab, pesta lima tahunan ini tidak bisa mencari figur yang tepat, kecuali menghasilkan impinan yang diduga menuai korupsi sehingga berurusan dengan hukum.
Menurutnya, saat ini merasa yakin seratus persen lebih bahwa yang namanya independensi media itu tidak ada lagi. Bahkan pekerja media juga sudah diarahkan untuk membuat hal-hal bagus bagi seorang calon walikota.
"Terkait dengan semakin kurangnya partisipasi pemilih di Pilkada di Indonesia, terutama Medan kita perlu melakukan terobosan melalui media alternatif yang nantinya bisa mendongkrak pemilih dalam Pilkada di Medan," kata Tohap memberikan masukan.(lubis)
Sumber : Suarakomunitas.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar