
Aksi demonstrasi ini dipimpin
koordinator lapangan Umar. Mereka menuntut komisioner KPU Sulsel
mengklarifikasi soal penetapan lima komisoner KPU Jeneponto yang dinilai
menyalahi aturan.
Selain itu, mereka menyebut tiga komisioner laki-laki KPU Sulsel Iqbal Latiefn Khaerul Mannan harus bertanggungjawab.
"Kami minta kepada ketiga komisioner itu untuk mundur. Ketiganya seperti trio macan ompong," ujar Umar
Selain itu, mereka menyebut tiga komisioner laki-laki KPU Sulsel Iqbal Latiefn Khaerul Mannan harus bertanggungjawab.
"Kami minta kepada ketiga komisioner itu untuk mundur. Ketiganya seperti trio macan ompong," ujar Umar
Penetapannya komisioner KPU
Jeneponto memang hanya ditandatangani tiga dari lima komisioner KPU Sulsel.
Mereka adalah Iqbal Latief, Khairul Mannan dan Faisal Amir. Sementara dua
komisioner lainnya, yang keduanya adalah wanita, Misna. M. Sp dan Mardiana
Rusli menolak bertandatangan. Lebih parah lagi karena penetapan ini tidak melalui
rapat pleno KPU Sulsel.
Mardiana dan Misna menilai proses
penetapan kelima calon komisioner KPU Jeneponto itu inkonstitusional. Tidak
melalui foting.
‘’Yang kami persoalkan adalah
mekanisme pengambilan keputusannya. Kompetensinya sangat lemah. Ada perbedaan
sandaran putusan dengan orang-orang yang mereka pilih. Kami menginginkan
orang-orang yang betul-betul berkualitas,’’ jelas Mardiana.
Perbedaan pendapat dalam
penetapan ini juga diakui Mirna, anggota komisioner KPU Sulsel lainnya.
‘’Selain tidak korum, putusan yang dilakukan memang salah. Meski begitu saya
lebih mementingkan kepentingan yang lebih besar,’’ ujar Mirna.
Penetapan kelima komisioner
tersebut diduga sarat interfensi. Hal itu diakui Mirna. Karena itu ia meminta
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo segera mengevaluasi kinerja Sekertaris KPU
Sulsel, Annas GS.
‘’Saya meminta Gunernur Sulsel
mengevaluasi kinerja sekretaris KPU Sulsel. Setidaknya ada teguran untuk tidak
memasuki ranah KPU. Tugas-tugas KPU. Harus ada perubahan. Saya minta komisioner
lebih dihargai keberadaannya. Harus ada pembenahan di KPU Sulsel agar
penyelenggaraan pemilu bisa berjalan adil dan jujur,’’ tegas Mirna.
Ia mengakui tidak pada koridor
untuk menghentikan Sekretrais KPU. Intimidasi dan interfensi diakui Mirna memang
dilakukan oleh Anas GS sehingga penetapan lima komisioner ini mendapat protes
dari berbagai pihak.Aksi mahasiswa sempat memacetkan ruas jalan di Jl, Andi
Pangerang Pettarani, Makassar, Sulsel. Aksi yang dilakukan bukan pertama kalinya
ini dibawah pengawal ketat ratusan petugas Polrestabes Makasaar dan Polsek
Rappocini dibawah kendali Kapolsek Rappocini, Kompol Ade Hermanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar