Referral Banners

Rabu, 12 Februari 2014

Ada Apa Dengan KPU Sulselbar?


Ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulselbar Rabu (12/2) siang melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Sulsel. Mereka menutut pembatalan penetapan lima komisioner KPU Kab. Jeneponto dan meminta DKPP tiga komisioner KPU Sulsel dipecat. Mahasiswa menilai ada unsur nepotisme dalam penetapan lima komisioner KPU Jeneponto tersebut.

Aksi demonstrasi ini dipimpin koordinator lapangan Umar. Mereka menuntut komisioner KPU Sulsel mengklarifikasi soal penetapan lima komisoner KPU Jeneponto yang dinilai menyalahi aturan.

Selain itu, mereka menyebut tiga komisioner laki-laki KPU Sulsel Iqbal Latiefn Khaerul Mannan harus bertanggungjawab.

"Kami minta kepada ketiga komisioner itu untuk mundur. Ketiganya seperti trio macan ompong," ujar Umar
Penetapannya komisioner KPU Jeneponto memang hanya ditandatangani tiga dari lima komisioner KPU Sulsel. Mereka adalah Iqbal Latief, Khairul Mannan dan Faisal Amir. Sementara dua komisioner lainnya, yang keduanya adalah wanita, Misna. M. Sp dan Mardiana Rusli menolak bertandatangan. Lebih parah lagi karena penetapan ini tidak melalui rapat pleno KPU Sulsel.

Mardiana dan Misna menilai proses penetapan kelima calon komisioner KPU Jeneponto itu inkonstitusional. Tidak melalui foting.

‘’Yang kami persoalkan adalah mekanisme pengambilan keputusannya. Kompetensinya sangat lemah. Ada perbedaan sandaran putusan dengan orang-orang yang mereka pilih. Kami menginginkan orang-orang yang betul-betul berkualitas,’’ jelas Mardiana.

Perbedaan pendapat dalam penetapan ini juga diakui Mirna, anggota komisioner KPU Sulsel lainnya. ‘’Selain tidak korum, putusan yang dilakukan memang salah. Meski begitu saya lebih mementingkan kepentingan yang lebih besar,’’ ujar Mirna.

Penetapan kelima komisioner tersebut diduga sarat interfensi. Hal itu diakui Mirna. Karena itu ia meminta Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo segera mengevaluasi kinerja Sekertaris KPU Sulsel, Annas GS.

‘’Saya meminta Gunernur Sulsel mengevaluasi kinerja sekretaris KPU Sulsel. Setidaknya ada teguran untuk tidak memasuki ranah KPU. Tugas-tugas KPU. Harus ada perubahan. Saya minta komisioner lebih dihargai keberadaannya. Harus ada pembenahan di KPU Sulsel agar penyelenggaraan pemilu bisa berjalan adil dan jujur,’’ tegas Mirna.

Ia mengakui tidak pada koridor untuk menghentikan Sekretrais KPU. Intimidasi dan interfensi diakui Mirna memang dilakukan oleh Anas GS sehingga penetapan lima komisioner ini mendapat protes dari berbagai pihak.Aksi mahasiswa sempat memacetkan ruas jalan di Jl, Andi Pangerang Pettarani, Makassar, Sulsel. Aksi yang dilakukan bukan pertama kalinya ini dibawah pengawal ketat ratusan petugas Polrestabes Makasaar dan Polsek Rappocini dibawah kendali Kapolsek Rappocini, Kompol Ade Hermanto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar